Makmur HAPK korupsi, Bukti tidak Kuat!

SAMARINDA - Tuduhan dilancarkan mantan suami artis senior Yenni Rachman yakni Syachruddin terhadap Bupati Berau Makmur HAPK melakukan tindak pidana korupsi (Tipikor) dana APBD Berau 2006-2008 dinilai masih kabur karena tak didukung data dan fakta kuat. 

Sehingga kemungkinan besar penga-duan Syachruddin ke Komisi Pembe-rantasan Korupsi (KPK) dan Kejagung tak dapat dibuktikan secara hukum. Karena itu Makmur HAPK bisa saja melaporkan balik Syachruddin ke Polres Berau dengan tuduhan pencemaran nama baik. Demikian dikemukakan Ketua Komisi I DPRD Kaltim Dahri Yasin kepada Koran Kaltim siang kemarin. 

Ia menilai tudingan Syachruddin tak berdasar.  Sebab sepengetahuan-nya dari hasil audit BPK tak ada rekomendasi atau temuan terjadinya penyimpangan dana APBD sebagai-mana dituduhkan pelapor ke KPK dan Kejagung beberapa waktu lalu.  “Saya mengimbau semua pihak agar men-junjung tinggi asas praduga tak ber-salah. Sebab setiap tuduhan memiliki konsekuensi hukum. Apalagi tuduhan Syachruddin sangat tendensius dan berbau politis yang tujuannya menja-tuhkan dan membunuh karakter Bu-pati Berau terpilih 2010-2015,” jelasnya.

Karena itu menurutnya demi kepentingan rakyat Berau maka bupati bisa mengajukan tuntutan balik melalui lembaga peradilan pidana. Begitu juga segenap elemen masya-rakat Berau bisa menuntut Syachrud-din. “Jadi tudingan Syachruddin itu tak sesuai fakta karena sampai saat ini BPK tak pernah mengeluarkan rekomendasi terkait adanya temuan penyimpangan dana APBD Berau yang harus dipertanggungjawabkan Bupati Berau Makmur,” tegasnya.

Karena itu KPK dan Kejagung sebelum melakukan langkah penyidikan sebaiknya meminta klarifikasi dulu ke Bupati Berau Makmur HAPK. “Jika memang ada indikasi penyimpangan maka KPK bisa memproses lebih lanjut. Tapi jika tak cukup bukti maka KPK harus menyatakan tak ada dugaan Tipikor agar Bupati Berau Makmur HAPK dapat mengambil langkah hukum atas pengaduan Syachruddin tersebut,” katanya.